Pernah dengar kasus tentang seorang creator yang menggunakan gambar di Pinterest untuk dijadikan merch lalu dijual?
Sebenarnya, bolehkah kita mengambil desain, gambar, foto, atau aset lainnya dari internet?
Meskipun sekarang banyak sekali aset yang bisa didownload dengan mudah, tidak semuanya boleh digunakan begitu saja. Layaknya barang, menggunakan aset milik orang lain juga ada syarat dan ketentuannya. Maka dari itu, ketika kita ingin menggunakan sebuah gambar, desain, foto, atau aset apapun dari internet, kita harus periksa dulu lisensinya.
Saat ini, jenis lisensi ada banyak sekali. Poin yang diatur juga sangat beragam, seperti apakah penggunaan aset tersebut perlu disertai dengan atribusi, boleh dimodifikasi, atau bahkan boleh dipakai untuk kepentingan jual beli.
Lalu, bagaimana cara paling mudah untuk memastikan aset tersebut boleh digunakan?
Jawabannya, pilihlah aset yang memiliki lisensi free for personal & commercial use without attribution*
*penulisannya bisa beragam, misal free for personal & commercial purpose, no attribution required
Lisensi ini menandakan bahwa pemilik aset mengizinkan kita untuk menggunakan aset tersebut dengan gratis untuk keperluan pribadi, organisasi, bahkan bisnis tanpa perlu mencantumkan sumber atau nama pemilik aset. Dengan catatan: kita tetap perlu memahami lagi ketentuan-ketentuan detailnya, ya.
Contohnya, website seperti Pexels menyediakan puluhan ribu foto yang boleh digunakan secara cuma-cuma untuk berbagai macam keperluan seperti desain presentasi, unggahan media sosial, atau poster promosi. Namun, lisensi ini tetap memiliki batasan tertentu, salah satunya tidak diperbolehkan untuk menjual foto begitu saja tanpa mengedit atau memodifikasinya. Misal kita mengambil foto di Pexels, dicetak (tanpa dimodifikasi terlebih dahulu), dibingkai, lalu kemudian dijual. Contoh aturan lainnya adalah tidak boleh menggunakan foto dari Pexels untuk keperluan kampanye partai politik.
Situs seperti Freepik juga banyak menyediakan aset berlisensi free for personal & commercial use, tetapi dengan keterangan with attribution. Artinya, kita wajib mencantumkan credit sesuai aturan yang ada, misal memberi tulisan “Designed by Freepik”.
Lalu bagaimana dengan kasus creator di awal tadi?
Pinterest bukanlah website penyedia stock image. Fungsi sesungguhnya adalah platform untuk mengumpulkan referensi atau menyusun moodboard. Maka dari itu, kita tidak boleh mengambil gambar di Pinterest untuk digunakan seenaknya, apalagi untuk diperjualbelikan. Jadi, kalau kita tertarik untuk menggunakan artwork yang ada di Pinterest, kita harus memastikan ke website sumber utamanya dan memeriksa lisensinya.
Jika aset yang dibutuhkan tidak mencantumkan keterangan lisensi, kita bisa coba mencari nama pembuat aset tersebut kemudian menghubunginya untuk meminta izin. Sebagai contoh, dulu saya pernah mengirimkan e-mail kepada seorang fotografer dalam rangka meminta izin untuk menampilkan fotonya pada salah satu project video saya.
Dengan membiasakan diri untuk menggunakan aset sesuai aturan, kita juga ikut menghargai waktu, tenaga, dan kreatifitas yang dicurahkan dalam proses penciptaannya. Yuk, belajar bareng untuk mengapresiasi karya :)
